Mencari Obat flu Buat kita harus bisa menyeleksinya.
FDA (Food and Drug Administration) atau badan pengawas obat dan makanan di Amerika Serikat,pada tahun 2007 mengeluarkan himbauan agar produk obat batuk dan pilek untuk anak-anak usia di bawah 6 tahun, ditarik dari peredaran.Kebijakan ini dilakukan untuk mengurangi risiko overdosis dari penggunaan obat-obatan tersebut. Keputusan tersebut diambil berdasarkan data kematian 54 anak antara tahun 1969-2006. Mereka meninggal karena menggunakan obat batuk yang mengandung dekongestan.
Produk obat batuk dan pilek yang sebagian besar menggunakan pseudoefredin (psedoephredine) ditarik dari peredaran karena dosis yang digunakan tidak sesuai dengan anjuran.Penarikan tersebut merupakan langkah pencegahan untuk menghindari penggunaan obat yang tidak sesuai,termasuk penggunaan yang berlebihan pada anak-anak berusia di bawah 2 tahun. Meskipun demikian, BPOM merasa belum perlu menarik produk obat batuk dari pasaran,tetapi menganjurkan agar anak-anak balita tidak minum obat batuk-pilek yang dijual bebas.
Pseudoefredin
Pseudoefredin merupakan dekongestan nasal,yaitu zat dalam obat yang dapat meredakan hidung tersumbat,biasanya akibat reaksi peradangan dan produksi cairan atau sekret yang banyak pada penderita flu.
Di Amerika Serikat,CDC (
Center for Disease Control) melakukan penelitian kematian bayi usia kurang dari 12 bulan yang disebabkan obat batuk-pilek. Ada 3 kematian bayi yang berusia kurang dari 6 bulan, yang memiliki kadar pseudoefredin tinggi dalam darahnya.
Pseudoefredin memiliki efek samping
yang harus diwaspadai bahkan oleh tenaga medis sekalipun,sehingga tidak disarankan penggunaannya tanpa disertai resep dokter.Obat ini,jika masuk ke dalam sistem saraf pusat,dapat menyebabkan kecemasan, peka ransangan,dan gelisah.Efek samping lainnya berupa denyut jantung lebih cepat,insomnia,efek alergi pada kulit,kulit kering,retensi urin (urin tertahan di dalam kandung kemih),anoreksia,halusinasi,sakit kepala,mual,dan sakit perut.Pseudoefredin juga dikaitkan dengan peningkatan risiko stroke.
Phenylephrine
Phenylephrine,tidak seperti pseudoefredin,relatif lebih aman.Mekipun berpotensi menyebabkan hipertensi,laporan kasus-kasus tersebut masih tergolong jarang.Menurut Clinical Pharmacology Review,dosis yang diperlukan untuk meningkatkan tekanan darah adalah 50 mg,5x dosis terapeutik.Phenylephrine oral 10 mg dianggap tidak memengaruhi tekanan darah atau detak jantung.Dan berdasarkan penelitian, dosis oral sebanyak 10 mg menjadikan phenylephrine dekongestan yang efektif untuk penderita pilek.
Phenylephrine bisa jadi merupakan obat pilihan karena efek sampingnya yang minimal terutama pada sistem saraf pusat.
Dalam dosis yang direkomendasikan,efeknya terhadap kerja jantung sangat kecil.Akan tetapi,tetap tidak dianjurkan menggunakan obat ini tanpa pengawasan tenaga kesehatan.
Bila anak Anda,dan terutama jika masih bayi menderita batuk dan pilek,Anda harus menjadi orang tua yang hati-hati dan jeli.Meskipun Anda memeriksakan anak ke dokter anak sekalipun,ada baiknya menjadi lebih kritis untuk menanyakan kandungan obat yang diresepkan.Saat ini,obat batuk dan pilek yang mengandung pseudoefredin masih beredar luas di pasaran.
ingin mendapatkan uang banyak dengan cara cepat
ReplyDeleteayo segera bergabung dengan kami di fanspoker.com
add pin bb 55F97BD0 ditunggu ya