Istilahnya fenomena paradox pedriatik, sebuah gejala yang unik dimana .jutaan anak mengalami mal nutrisi alias kurang gizi. Pada saat yang sama justru terdapat jutaan anak yang mengalami obesitas. Itulah yang terjadi di Indonesia dewasa ini. Tentang kekurangan gizi atau mal nutrisi, resiko yang harus ditanggung anak Indonesia, keluarga dan pemerintah sudah jelas: kualitas kesehatan yang berujung pada biaya perawatan dan pengobatan.
Bagaimana dengan obesitas atau kegemukan?
Tidak saja orangtua, pemerintah sudah seharusnya mengetahui dan paham ancaman kegemukan (obesitas) pada anak-anak. Masalahnya bukan hanya berakibat terganggunya penampilan sekaligus kepercayaan diri anak setelah usia remaja dan dewasa, namun adanya ancaman penyakit jantung koroner , kolesterol, rematik dan diabetes di usia dewasanya. Karena itu penting mengontrol pola makan anak sejak dini. Adakah faktor lain penyebab kegemukan pada anak?
Baru-baru ini laporan terbaru Pediatrics menengarai bahwa anak-anak yang tidur larut malam saat akhir pekan, memiliki 4 kali lipat risiko mengalami obesitas (kegemukan) dibandingkan dengan anak yang tidur cukup.
Dalam penelitian di University of Chicago 308 anak usia 4 sampai 10 tahun dipantau dengan mengukur body mass index (BMI) dan memeriksa pola tidur menggunakan sensor gerakan pergelangan tangan.
Penelitian akhirnya menemukan bahwa anak yang kurang tidur di akhir pekan memiliki kesehatan yang buruk, seperti kadar insulin lebih tinggi (dapat menyebabkan diabetes tipe II), kadar kolesterol jahat LDL dan protein C-reaktif yang tinggi, yang beresiko terkena penyakit jantung.
"Obesitas anak dapat terjadi karena kurangnya tidur di akhir pekan dan kombinasi durasi tidur yang lebih singkat pada hari biasa sehingga dikaitkan dengan hasil metabolik yang merugikan," demikian disebutkan penulis studi, seperti dikutip Telegraph punya ACIL NOENOEYKurang tidur mengakibatkan peningkatan produksi ghrelin, yakni hormon yang diproduksi di perut dan berfungsi mengurangi pelepasan hormon yang disebut leptin di dalam sel-sel lemak.
Ghrelin yang tinggi dan leptin yang terlalu rendah terbukti dapat mengakibatkan nafsu makan yang lebih besar.
Cara Mengatasi Obesitas:
Cara lain untuk menanggulangi obesitas selain mengontrol pola makan adalah dengan latihan jasmani. Anak yang kurang melakukan aktivitas fisik tentu cenderung menjadi gemuk jika makannya berlebih. Kegiatan menonton tv berjam-jam bisa dikurangi dan menggantinya dengan aktivitas fsik. Orangtua sebaiknya memperkenalkan berbagai aktivitas fisik yang menyenangkan, seperti bermain sepeda, berenang dan sebagainya. Latihan jasmani pada anak akan dapat meningkatkan daya tahan aerobik, kekuatan otot dan densitas tulang. Anak-anak juga akan lebih cekatan dan tidak malas dibanding anak-anak yang keseringan duduk di depan tv.
Makanya penting diupayakan kampanye kesehatan masyarakat yang terus menerus tentang bahaya manfaat tidur lebih lama dan lebih teratur, resiko obesitas dan disfungsi metabolisme untuk anak-anak. (bahan bacaan: detikcom, suaramedia.com)
Trik Seo Youtube
-
[image: Seo Youtube]
*Trik Seo Youtube*-Mungkin cukup lama saya tidak update blog ini padahal
kangennya luar binasa tapi apa daya kerjaan serta badan yang ...
7 years ago
0 komentar:
Post a Comment